Richwan Hartono memutuskan resign dari pekerjaannya di sebuah perusahaan sektor retail. Ia memilih banting setir menjadi wirausaha muda.
Awalnya, ia mencoba berbisnis dompet kulit. Namun usaha ini tak bertahan lama.
Akhirnya, sejak Desember 2019 lalu ia memulai bisnis ice cream dengan jenama Comeagain. Ide berbisnis di bidang beverage ini bermuara dari upaya menggabungkan keahliannya di bidang desain dengan sang mitra, Amie Tan yang berpengalaman di bidang pastry.
Bisnis ice cream dipilih karena terinspirasi dari iklim tropis khususnya Jakarta yang seringkali terasa panas. Tak hanya itu, ice cream juga disukai segala rentang usia. Di sisi lain, Richwan juga memperkenalkan ice cream-nya dengan inspirasi dari lukisan, patung, hingga musik. Kenikmatan audiovisual yang dialihkan ke indra perasa.
Untuk modal awal, Richwan mendapatkan sebuah mesin dan tiga lemari es dari seorang kawan yang tidak lagi berbisnis ice cream. Beruntung, ia membeli aset itu dengan harga “teman.” “Gue tampung. Bekas, murah banget. Di bawah Rp20 juta. Memang ini proyek iseng. Tidak mau serius dulu awalnya,” ucapnya kepada Alinea.id, Selasa (8/12).
Untuk awalan, ia menyewa toko di sebuah pasar tradisional sebagai gerai pertama. Namun seiring waktu berjalan, Comeagain memperoleh banyak tawaran unik hingga akhirnya membuka tiga toko di berbagai mal. Total modal yang disiapkan pun tak tanggung-tanggung sekitar Rp200 juta.
Sayangnya, baru berjalan selama hitungan bulan, ice cream Comeagain terganjal pandemi. Toko-tokonya terpaksa tutup akibat kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) pada Maret lalu. Namun, ia mengaku bisnisnya tidak terlalu terguncang pandemi Covid-19. Pasalnya, sejak Januari 2020 ia sudah membuka toko online.