Proyek migas ini akan mendongkrak produksi siap jual (lifting) minyak dan gas bumi Indonesia.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan sebanyak 12 proyek migas dijadwalkan mulai berjalan pada 2020 guna mendongkrak produksi siap jual (lifting) minyak dan gas bumi Indonesia.
"Sekarang ini kita sedang mengupayakan supaya ada pengembangan sumber-sumber (migas) baru sehingga kita bisa menemukan migas. Kalau gasnya oke, kalau minyaknya butuh waktu," kata Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (19/1).
Arifin mengakui proses alamiah seperti jumlah dan waktu menyebabkan terjadinya penurunan produksi migas pada dekade terakhir. Kondisi ini menjadi tugas besar dirinya saat ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo guna menyelesaikan permasalahan tersebut.
"Hal yang paling utama (arahan Presiden) adalah bagaimana bisa meningkatkan lifting migas karena memang dalam beberapa tahun ini produksi migas kita menurun," ungkap Arifin.
Saat ini, kata dia, pemerintah mempercayakan kepada PT Pertamina (Persero) selaku perusahaan pelat merah untuk mengelola beberapa wilayak kerja (WK) migas yang sudah berakhir masa kontraknya dan dikembalikan oleh negara.