Jika ada pengeluaran ekstra yang melebihi batas kemampuan dapat membuat kita terjebak dalam lilitan utang pascamudik.
Setelah pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik pada periode Idulfitri tahun ini, timbul euforia, karena merayakan Lebaran di kampung halaman bersama keluarga besar dan bertemu teman masa kecil merupakan momen yang ditunggu-tunggu sebagian masyarakat.
Pengeluaran ekstra untuk momen mudik pun menjadi tak terhindarkan. Memang ada THR dari perusahaan, namun jika ada pengeluaran ekstra yang melebihi batas kemampuan dapat membuat kita terjebak dalam lilitan utang pascamudik. Untuk menghindari jeratan utang pascamudik, simak tips dariInvestment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) Dimas Ardhinugraha.
Silaturahmi tanpa pamer
Ibadah puasa yang dilakukan dengan disiplin selama sebulan penuh seharusnya bisa melatih diri kita dalam mengendalikan hawa nafsu, termasuk naluri untuk pamer. Sejatinya, pulang kampung merupakan ajang silaturahmi yang penuh keakraban dan kehangatan. Namun, terkadang sebagian dari kita belum bisa mengendalikan ego yang tinggi; ingin pamer kesuksesan dengan penampilan mentereng dan bagi-bagi angpao dalam jumlah besar.
Akibatnya, tentu saja pengeluaran menjadi bengkak. THR habis dan daftar tagihan utang menjadi panjang.