Permasalahan utama UMKM selama pandemi adalah turunnya penjualan.
Pandemi Covid-19 telah berdampak luas terhadap perekonomian, utamanya memukul sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Makro Ekonomi dan Keuangan Internasional, Kementerian Keuangan Suminto mengatakan sebanyak 48,6% UMKM di dalam negeri terdampak pandemi Covid-19.
"Survei Asian Development Bank (ADB) September menemukan 48,6% UMKM tutup sementara dan itu in line dengan yang terjadi juga di banyak negara, Filipina 7%, Laos 61%, Thailand 41%. Memang fenomena yang tidak hanya domestik tapi global," katanya dalam BMT Summit 2020 via daring, Jakarta, Senin (16/11).
Dia memaparkan, permasalahan utama UMKM selama pandemi adalah turunnya penjualan karena permintaan masyarakat yang lesu. Turunnya permintaan, sambungnya, juga disebabkan oleh banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan berkurangnya pendapatan masyarakat.
Persoalan lainnya adalah terganggunya proses distribusi yang disebabkan oleh tersendatnya logistik akibat terbatasnya pergerakan orang dan barang, serta persoalan permodalan yang menyusut.