700 peternak ayam broiler aksi di Kementerian Pertanian menuntut stabilitas harga ayam hidup dan penegakan regulasi.
Para pengusaha atau peternak ayam yang tergabung dalam Paguyuban Peternak Rakyat Nasional pagi ini kembali turun ke jalan melakukan aksi damai menuntut kestabilan harga ayam hidup dan meminta pemerintah untuk menegakkan regulasi perunggasan. Aksi tersebut dilakukan di depan Gedung Kementerian Pertanian.
Ketua Himpunan Insan Perunggasan Indonesia (Pinsar) Pardjuni mengatakan hingga saat ini, belum ada langkah konkret dari pemerintah untuk melindungi peternak ayam. Menurutnya, dalam tiga tahun terakhir ini hampir setiap tahunnya pengusaha atau peternak ayam lokal melakukan aksi demontrasi untuk menuntut perbaikan harga ayam hidup (Live Bird/LB).
"Kalau kita flashback ke belakang, selama 2019 setidaknya ada 2 kali kejadian “tsunami” ambrolnya harga LB ditingkat peternak," kata Pardjuni dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (26/9).
Pertama, pada Juni lalu dan mencapai titik paling terendah selama dua dekade terakhir, harga ayam hidup menyentuh harga Rp5.000 per kg di Jawa Tengah (Jateng) yang pada akhirnya ikut menekan harga di wilayah lain seperti Jawa Barat mencapai Rp8.000 per kg.
Menurutnya, harga tersebut masih sangat jauh dari harga pokok produksi (HPP) peternak yang idealnya berada dilevel Rp18.000 – Rp18.500 per kg.