Peningkatan kualitas SDM diperlukan agar tidak mendorong banyaknya tenaga kerja asing yang masuk ke Bukit Algoritma.
Institute for Development Economics and Finance (Indef) mengingatkan agar Indonesia meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebelum melanjutkan proyek Silicon Valley di Bukit Algoritma, Sukabumi, Jawa Barat.
Ekonom Indef Esther Sri Astuti menuturkan, saat ini SDM Indonesia hanya 12% saja yang berpendidikan tinggi. Lalu, sekitar 80% merupakan lulusan SD, SMP, dan SMA.
"Artinya kalau kami bikin Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan teknologi yang sangat canggih, SDM Indonesia tidak bisa masuk di situ," kata Esther, Kamis (15/4).
Menurutnya, hal ini menjadi tantangan bagi Indonesia agar bisa meningkatkan kualitas tenaga kerjanya, sehingga bisa memenuhi pabrik-pabrik yang ada di Bukit Algoritma itu.
Lebih lanjut, Esther menilai kompetensi SDM Indonesia di bidang teknologi saat ini belum terlalu kuat jika dibandingkan negara-negara lain. Dari beberapa indeks global, Indonesia tercatat masih berada di peringkat 85 dari 131 negara dalam indeks inovasi global, kemudian peringkat 80 dari 131 negara untuk dukungan infrastruktur fisik, ICT, dan keberlanjutan ekologis.