Bisnis

AI influencer: Naiknya toleransi peradaban dan tren dalam dunia pemasaran

Dunia maya dan pemasaran mengalami perubahan seiring lahirnya AI influencer. Keberadaannya lebih unggul ketimbang manusia biasa.

Jumat, 02 Agustus 2024 18:05

Dunia maya dan pemasaran mengalami banyak perubahan seiring lahirnya virtual influencer alias AI influencer. Para pemengaruh yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence ini memiliki daya tarik yang tak kalah ketimbang manusia biasa. 

Konsep virtual AI dibuat serealistis mungkin. Di Korea Selatan, agensi hiburan berlomba-lomba merilis idol dengan teknologi AI yang sangat mirip dengan manusia asli. Salah satu yang sukses adalah solois dan influencer Apoki yang tenar dengan avatar mungil berambut pink. Meski tak pernah menunjukkan wajah aslinya ke publik, Apoki berhasil merilis digital single dan sering mengaver lagu dari musisi lainnya.

Sebuah agen model di Spanyol juga menciptakan AI influencer yang diberi nama Aitana López, seorang wanita berambut merah muda berusia 25 tahun. Akunnya telah mengumpulkan lebih dari 300.000 pengikut di Instagram.

Pihak agensi membuat gambar menggunakan Photoshop. Penciptaannya didasarkan pada 'kepribadian", " apa yang paling disukai masyarakat" dan "scorpio yang penuh gairah". Model AI itu mampu meraup penghasilan hingga US$11.000 atau Rp171 juta per bulan. Belakangan, banyak model AI yang juga tenar dengan pendapatan fantastis.

Yang terbaru, berlangsungnya ajang pemilihan ratu dunia dengan tajuk 'The FanVue World AI Creator Awards' (WAICA’s) di Fanvue. Fanvue adalah platform penampung kreasi AI asal Inggris, yang hanya bisa diakses jika berlangganan.

Immanuel Christian Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait