Satu peta bertujuan menciptakan standar referensi sebagai basis data geoportal untuk mendukung pembangunan nasional.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, perekonomian Indonesia memasuki masa pemulihan. Ini bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat di atas 5%selama tiga kuartal berturut-turut. Perinciannya, triwulan VI-2021 sebesar 5,02% year on year (yoy), triwulan I-2022 sebesar 5,01% (yoy), triwulan II-2022 sebesar 5,44% (yoy).
"Diperkirakan di kuartal III ini juga pertumbuhan hampir sama atau sedikit di atas 5,4% dan salah satu indikator adalah Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur kemarin yang sebesar 53,7%Jadi, [data] di atas dan termasuk salah satu yang tertinggi bersamaan dengan Thailand di negara-negara ASEAN," tuturnya dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kebijakan Satu Peta, Selasa (4/10).
Airlangga melanjutkan, penguatan ekonomi Indonesia secara spasial terjadi di seluruh wilayah, termasuk di Maluku dan Papua yang pertumbuhannya hampir di atas 13%. Kemudian, kontribusi terbesar masih didominasi dari regional Jawa sebesar 56,66%.
"Berbagai kebijakan diambil pemerintah, salah satunya adalah yang menjadi dasar pembangunan, yaitu kebijakan satu peta," jelasnya.
Kebijakan satu peta bertujuan menciptakan satu standar referensi sebagai basis data geoportal terunifikasi atau terseragam, akurat, dan akuntabel untuk mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan nasional.