Bisnis

Alasan Bank Indonesia tahan suku bunga acuan di level 3,5%

Level tersebut tak bergerak sejak Februari 2021. 

Selasa, 19 April 2022 15:26

Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuannya, BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,5%. Level tersebut tak bergerak sejak Februari 2021. 

“Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia April 2022 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan sebesar 3,5%,” kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers yang digelar secara daring, Selasa (19/4).

Selain suku bunga acuan, Bank Sentral juga menetapkan suku bunga deposit facility sebesar 2,75%, dan suku bunga lending facility sebesar 4,25%. Keputusan ini sejalan dengan perlunya menjaga stabilitas nilai tukar dan terkendalinya inflasi, serta upaya untuk tetap mendorong pertumbuhan ekonomi, di tengah tekanan eksternal yang meningkat terkait dengan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina dan percepatan normalisasi kebijakan moneter di negara maju.

"Bank Indonesia juga terus mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas dan mendukung pemulihan ekonomi lebih lanjut," ujar Perry.

Untuk itu, kata Perry, BI melakukan sejumlah langkah, yakni memperkuat kebijakan nilai tukar rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan mekanisme pasar dan fundamental ekonomi. Kemudian, melanjutkan implementasi kebijakan makroprudensial akomodatif dengan mempertahankan rasio countercyclical capital buffer (CCyB) sebesar 0%, rasio intermediasi makroprudensial (RIM) pada kisaran 84% hingga 94%, serta rasio penyangga likuiditas makroprudensial (PLM) sebesar 6% dengan fleksibilitas repo sebesar 6%, dan rasio PLM syariah sebesar 4,5% dengan fleksibilitas repo sebesar 4,5%.

Hasbie Ibnu Harris Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait