Target ekonomi Ganjar-Mahfud dinilai ambisius namun bukan tidak mungkin dicapai.
Masa kampanye Pemilu 2024 resmi dimulai sejak 28 November kemarin. Dengan ini, ketiga pasang calon (paslon) presiden dan wakil presiden semakin keras menyuarakan janji-janji politik mereka. Pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD misalnya, dari sisi ekonomi, keduanya berjanji untuk membuka 17 juta lapangan kerja baru jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden nantinya. Janji ini bakal diwujudkan dengan memastikan penyerapan angkatan kerja baru setiap tahun dan mengurangi jumlah pengangguran, hingga mencapai tingkat penyerapan tenaga kerja optimal.
Untuk meningkatkan ekonomi akar rumput, paslon nomor urut 3 ini bermaksud membawa usaha ultra mikro dan UMKM (Usaha Mikro, Menengah dan Kecil) naik kelas. Tujuan ini, nantinya akan diimbangi dengan memastikan alokasi kredit perbankan minimal 35% untuk koperasi, UMKM dan perusahaan rintisan. Pada saat yang sama, pemerintah akan memberikan pelatihan serta fasilitasi akses pasar.
Dari sisi industri besar, Ganjar-Mahfud bermaksud mendorong industrialisasi dengan menggenjot hilirisasi sumber daya alam pertambangan, perkebunan, pertanian serta perikanan dan kelautan. Meski begitu, fokus utama hilirisasi adalah pada sektor sumber daya alam dan mineral, atas pertimbangan karena Indonesia memiliki keunggulan komparatif untuk menciptakan keunggulan kompetitif dengan menggunakan pilihan teknologi yang berkelanjutan dan cakupan pasar luas.
“(Hilirisasi) dilakukan secara menyeluruh hingga menciptakan produk akhir bernilai tinggi dengan fondasi industri hulu dan kebijakan TKDN (tingkat komponen dalam negeri),” tulis dokumen Visi Misi Ganjar Pranowo & Mahfud MD, dikutip Alinea.id, Senin (4/12).
Selain itu, pasangan yang diusung PDI Perjuangan, PPP, Perindo dan Partai Hanura ini juga berjanji menjadikan pelaku ekonomi kreatif sebagai jago kandang dan jago tandang, melalui pendampingan profesional, bahan baku, teknologi, permodalan, hak cipta, pasar, koneksi industri, dan ruang publik, serta memperbanyak infrastruktur creative hub di setiap daerah.