Jokowi juga meminta REI memperhatikan dampak sosial dan lingkungan sebelum membangun sebuah kawasan perumahan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, peluang menyediakan perumahan bagi masyarakat masih besar karena pertumbuhan kepala keluarga (KK) baru mencapai 700.000-800.000 per tahun. Para pengembang yang tergabung dalam Real Estate Indonesia (REI) diharapkan memaksimalkan kesempatan ini.
"Pertumbuhan KK baru mencapai 700.000-800.000 KK per tahun. Jadi, kalau nanti anggota REI masih tambah, saya kira, karena kesempatannya masih banyak," katanya saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) XVII REI di Jakarta, Rabu (9/8).
Apalagi, sambung Jokowi, defisit kepemilikan rumah (backlog) masih 12,1 juta. "Ini adalah sebuah opportunity, sebuah peluang yang bisa dikerjakan oleh seluruh anggota REI."
Selain itu, ia meminta REI memperkuat kolaborasi dengan pemerintah dalam membantu rakyat kecil memiliki hunian sehat dan layak. Melalui Program Sejuta Rumah, misalnya.
"Kemudian, juga perhatikan dampak sosial dan lingkungan. Ini penting. Jangan sampai setelah ada pembangunan sebuah kawasan perumahan, misalnya, kampung di dekatnya air sumurnya kering, area kampungnya jadi banjir. Tolong betul-betul dilihat hal-hal seperti ini. Sampahnya juga tolong disiapkan di kawasan-kawasan perumahan," tuturnya.