Coronavirus membuat distribusi barang dari China terhambat.
Pengusaha mulai bersiap melakukan efisiensi produksi karena pasokan bahan baku mulai menipis. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P. Roeslani mengatakan mewabahnya coronavirus membuat distribusi barang dari China terhambat.
Hal tersebut akhirnya memaksa pengusaha untuk mencari bahan baku dari importir selain China. Sayangnya, Rosan melanjutkan, harga barang dari importir lain jauh lebih mahal dibandingkan produk Tiongkok. Dengan demikian, ongkos produksi bisa melonjak.
"Kalau kita lihat terjadi penurunan supply, demand, dan produksi. Terutama perusahaan yang bahan bakunya dari China. Ini yang coba kita antisipasi. Kita cari ke pasar negara lain dan tidak mudah, karena harganya juga sudah mahal," katanya di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta, Kamis (12/3).
Rosan menjelaskan industri yang paling terdampak dari terhambatnya pasokan bahan baku dan barang modal adalah produk-produk elektronik, tekstil, dan produk farmasi, yang sebagian besar bahan bakunya mengandalkan impor dari China.
Di sisi lain, Rosan melihat situasi global yang serba tidak menentu ini menyebabkan permintaan di pasaran cenderung turun.