PT Bakrie and Brothers Tbk. (BNBR) menjalankan strategi restrukturisasi utang dan cost reduction sehingga bisa mencetak laba pada 2019.
PT Bakrie and Brothers Tbk. (BNBR) mencatatkan laba bersih senilai Rp850 miliar pada 2019 setelah rugi selama empat tahun berturut-turut. Pada 2018, Bakrie and Brothers membukukan rugi bersih senilai Rp1,25 triliun.
Sementara itu, Bakrie and Brothers meraup pendapatan sebesar Rp3,23 triliun sepanjang 2019, atau turun 3,29% dari Rp3,34 triliun tahun 2018.
Direktur Utama Bakrie and Brothers Anindya Novyan Bakrie mengatakan pertumbuhan positif ini dapat tercapai karena dalam beberapa tahun terakhir, Bakrie and Brothers melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki posisi keuangan mereka. Terutama dengan melakukan restrukturisasi utang serta menjalankan cost reduction dan efisiensi besar-besaran di tingkat operasional anak usaha.
"Selama dua tahun terakhir, fokus utama kami ke bisnis yang sudah ada dulu," kata Anindya melalui telekonferensi virtual, Senin (30/3).
Dengan restrukturisasi tersebut, Anindya mengatakan, beban keuangan dan bunga emiten berkode BNBR tersebut memang berkurang dari Rp350 miliar pada tahun 2018, menjadi tinggal Rp175 miliar pada 2019.