Ini untuk mengakomodasi kebutuhan nasabah. Khususnya pelajar.
PT Bank DKI mempertahankan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) pecahan Rp20.000. Guna mengakomodasi kebutuhan nasabah. Khususnya pelajar serta penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan Mahasiswa Unggul.
"Sejumlah ATM dengan pecahan tersebut, kita tempatkan di beberapa lokasi segmented. Seperti di Universitas Pamulang," kata Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini, via keterangan tertulis di Jakarta, Senin (10/2).
Bank DKI memiliki sebanyak 1085 unit mesin ATM. Tersebar di beberapa titik. Macam kantor layanan, lingkungan Balai Kota, kantor badan usaha milik daerah (BUMD), instansi swasta, dan fasilitas umum lainnya.
Kendati begitu, Herry mengajukan, masyarakat mengutamakan transaksi nontunai. Salah satunya, dengan menggunakan JakOne Mobile.
Melalui aplikasi tersebut, perusahaan pelat merah milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta ini memberikan beragam kemudahan. Di antaranya, opsi pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) serta pajak kendaraan bermotor (PKB).