Bisnis

Manajemen Bank Neo Commerce ungkap penyebab kerugian di semester I-2021

Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, BBYB membukukan laba bersih sebesar Rp19,3 miliar.

Senin, 06 September 2021 21:56

PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) mengalami rugi bersih Rp132,8 miliar pada semester 1-2021. Hal ini dikarenakan meningkatnya biaya operasional melalui naiknya jumlah pengguna, customer acquisition, promosi dan edukasi, investasi di teknologi yang berkesinambungan.

Direktur Utama BBYB Tjandra Gunawan mengatakan, kerugian tersebut bukan tanpa alasan. Sebagai bank yang tengah bertransformasi menjadi bank digital, pada paruh pertama tahun ini, perseroan menggelontorkan banyak uang untuk berinvestasi pada pengembangan teknologi.

"Saya melihat dalam hal kerugian yang kami derita, ini bukan merupakan suatu kerugian yang tanpa sebab," kata dia dalam dalam paparan public expose insidentil, Senin (6/9).

Padahal, pada periode yang sama tahun lalu, BBYB membukukan laba bersih sebesar Rp19,3 miliar. Namun begitu, perseroan mengalami peningkatan 42% pendapatan bunga bersih dari Rp96 miliar pada Juni 2020 menjadi Rp136 miliar pada Juni 2021. Serta Ekuitas meningkat 27% dari Rp972 miliar Juni 2020, menjadi Rp1,2 triliun Juni 2021.

Dalam kesempatan itu, perseroan merencanakan aksi korporasi penerbitan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas (PUT) V, dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue dengan target dana Rp2,5 triliun. Aksi korporasi tersebut bertujuan memenuhi modal bank digital sebesar Rp3 triliun, sesuai dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Rafi Fairuz Darmawan Reporter
Hermansah Editor

Tag Terkait

Berita Terkait