Pilar pembangunan sosial masih menyisakan beberapa pekerjaan rumah untuk mencapai target di sektor pendidikan.
Sebanyak 135 indikator atau 63% dari total 216 indikator terkait target rencana aksi nasional program tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) 2021-2024 telah tercapai. Hal itu berdasarkan data indikator yang tersedia hingga 31 Desember 2021.
“Indikator SDGs per 31 Desember 2021, menunjukkan hasil lebih dari separuh atau 63% dari total 216 indikator SDG sudah mencapai target,” ucap Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharo Monoarfa dalam Sosialisasi Peraturan Presiden Nomor 111 Tahun 2022 yang berlangsung secara daring, Selasa (18/10).
Sementara tercatat 35 indikator SDGs atau 16% dari 135 indikator target SDGs telah membaik, tetapi masih terdapat 46 atau 21% indikator memerlukan perhatian khusus dan upaya percepatan agar kembali di jalurnya.
Secara rinci, dari 135 indikator target SDGs yang tercapai sebanyak 31 indikator berasal dari pilar pembangunan sosial, 47 indikator dari pilar pembangunan ekonomi, 42 indikator dari pilar pembangunan lingkungan, serta 15 indikator dari pilar hukum dan tata kelola.
Untuk pilar pembangunan sosial, indikator yang sudah dicapai adalah cakupan peserta program jaminan sosial bidang ketenagakerjaan pada pekerja informal yang memperlihatkan peningkatan signifikan dari 3,21% pada 2020 menjadi 8,14% pada 2021. Target pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan ketersediaan paket obat esensial telah mencapai 92,33%.