Bisnis

BATAN memandang target operasi PLTN pertama Indonesia terlalu lama

BATAN memandang harus ada pembangkit baseload berskala besar yang menggantikan keberadaan.

Minggu, 20 Februari 2022 09:11

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menyebut rencana operasional Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) pertama Indonesia yang ditargetkan pada 2049 terlalu lama.

Djarot Sulistio Wisnubroto selaku Peneliti Senior BATAN berasumsi, jika Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara akan berhenti beroperasi pada 2050, maka harus ada pembangkit pengganti yang setara.

"Kalau 2049 menjadi tahun pertama PLTN itu terlalu lama menurut saya," katanya kepada Alinea.id, dikutip Minggu (20/2).

Artinya, kata Djarot, harus ada pembangkit baseload berskala besar yang menggantikan keberadaan PLTU, dalam hal ini PLTN.

"Karena BATAN sudah lebih dari 40 tahun mempersiapkan, maka kapan saja pemerintah menyatakan 'go nuclear' maka kami siap," tuturnya.

Anisatul Umah Reporter
Ayu mumpuni Editor

Tag Terkait

Berita Terkait