Anjloknya nilai tukar rupiah hingga menembus Rp14.500 per dollar Amerika Serikat membuat bos BCA akan melakukan uji ketahanan bank.
Anjloknya nilai tukar rupiah hingga menembus Rp14.500 per dollar Amerika Serikat membuat bos BCA akan melakukan uji ketahanan bank.
Kurs rupiah terus melemah terhadap dollar AS. Mengutip data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor), Kamis (26/7) nilai tukar rupiah menembus Rp14.541 per dollar AS.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) Jahja Setiaatmadja berkomentar soal pelemahan nilai tukar rupiah ini. Ia menjelaskan, untuk nilai tukar dollar AS sejak awal tahun tercatat di level Rp13.000-an per dollar AS. Namun, saat ini sudah menyentuh posisi Rp14.500-an, bahkan sudah diikuti kenaikan bunga acuan.
Menurut Jahja, hal ini tak bisa dilihat dari satu sisi saja. Sehingga, tak hanya dilihat rupiah yang melemah dan bunga acuan yang terus mengalami peningkatan. Akan tetapi, ada juga faktor global yang harus diperhatikan, misalnya kondisi AS yang tahun ini sudah menaikkan suku bunga acuan berkali-kali.
Kemudian, pasar juga sudah berekspektasi akan terjadi kenaikan lagi Fed Fund Rate pada September dan Desember serta tahun depan. Jahja menjelaskan investor di manapun, memiliki kecenderungan untuk menempatkan dana di tempat yang memberikan imbal hasil yang tinggi.