Bisnis

Gabung di program ini, BEI menjadi yang pertama di Asia Tenggara

Pada 2017 lalu, penerbitan obligasi hijau di BEI mencapai US$155,5 miliar atau naik 78% pada 2016 yang hanya dikisaran US$ 87,2 miliar.

Senin, 05 Februari 2018 22:56

Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi bursa efek pertama di Asia Tenggara yang bergabung pada ‘Climate Bonds Initiative Partner Program’. BEI merupakan penyelanggara pasar modal keenam yang bermitra dengan Climate Bonds. Lainnya adalah London Stock Exchange, Luxembourg Green Exchange, Deutsche Börse, Bolsa Mexicana dan Nasdaq Nordics.

Nampaknya hal itu terkait dengan jumlah obligasi hijau yang telah diterbitkan di BEI. Pada 2017 lalu, penerbitan obligasi hijau di BEI mencapai US$155,5 miliar atau naik 78% pada 2016 yang hanya dikisaran US$ 87,2 miliar.

“Kemitraan ini bisa berperan dalam membantu meningkatkan keterlibatan pemangku kepentingan domestik dan regional. Sekaligus mengembangkan inisiatif bersama untuk memacu pertumbuhan pasar,” tutur Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, Jakarta, Senin (5/2).

CEO Climate Bonds Initiative, Sean Kidney mengatakan Bursa Efek Indonesia dapat memainkan peran penting dalam menghadirkan pembuat kebijakan dan pelaku pasar. Selain itu juga membantu mengalihkan investasi dan modal kepada instrumen investasi yang rendah karbon serta proyek hijau di Indonesia. “Dengan kemitraan ini, kami sekarang memiliki fondasi yang kuat untuk bekerja sama, berbagi pengetahuan dan perluasan investasi hijau, " kata dia.

Sementara itu di pasar saham, Indonesia memiliki Index Sustainable and Responsible (SRI)-KEHATI yang merupakan satu-satunya bentuk green indeks di Indonesia. Sejak diluncurkan delapan tahun silam, Indeks SRI-KEHATI memiliki kinerja yang konsisten dan selalu unggul dibanding indeks lain yang ada di bursa, termasuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks LQ45.

Hermansah Reporter
Satriani Ari Wulan Editor

Tag Terkait

Berita Terkait