Minat perusahaan yang akan melakukan penggalangan dana dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pertumbuhan positif.
Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis pada tahun 2022 penggalangan dana di pasar modal Indonesia akan semakin bertumbuh dengan baik. Hal itu ditunjang oleh keberlangsungan pemulihan ekonomi.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan berdasarkan data yang pihaknya miliki, beberapa indikator pasar modal seperti minat perusahaan yang akan melakukan penggalangan dana dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan pertumbuhan positif.
"Jumlah investor di pasar modal Indonesia juga mengalami tren yang meningkat," ungkapnya kepada media, Selasa (29/3).
Menurutnya hingga saat ini minat perusahaan yang akan melakukan penggalangan dana di pasar modal masih relatif baik. Terlihat dari antrean perusahaan yang ada di pipeline saham bursa.
"Jumlahnya masih meningkat dan diharapkan ke depannya dapat menambah jumlah perusahaan tercatat saham," harapnya.
Lebih lanjut Nyoman mengatakan salah satu unicorn terbesar di Indonesia yaitu PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) telah masuk pasar modal Indonesia.
GOTO bersama dengan lima perusahaan lainnya yaitu PT WIR ASIA Tbk. (WIRG), PT Sigma Energy Compressindo Tbk. (SICO), PT Teladan Prima Agro Tbk. (TLDN), PT Murni Sadar Tbk. (MTMH) dan PT Winner Nusantara Jaya Tbk. (WINR) sedang dalam proses IPO saham melalui sistem e-IPO.
"Informasi perusahaan-perusahaan tersebut telah dipublikasikan melalui laman e-IPO. Tentunya hal ini diharapkan juga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia," paparnya.
Nyoman menyebut berdasarkan data dari Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor pasar modal per Februari 2022 telah mencapai 8,1 juta investor atau naik 8,2% dibandingkan Desember 2021.
IHSG yang menjadi indikator pergerakan harga saham juga telah menembus di atas angka 7.000. Dia mengklaim, kondisi pasar modal yang kondusif tidak terlepas dari dukungan otoritas pasar modal dan stakeholders yang ada di pasar modal.
"Seluruh stakeholders pasar modal yang disupervisi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan) terus berupaya menjadikan pasar modal Indonesia lebih inklusif," lanjutnya.
Beberapa kemudahan, kata Nyoman, telah diberikan bagi semua tingkatan perusahaan yang diwujudkan dengan berbagai penyesuaian peraturan dan penyusunan kajian terkait mekanisme pencatatan saham.
Kemudian, stabilitas ekonomi dia sebut juga turut mendukung pemulihan ekonomi nasional. Suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) pada 17 Maret 2022 juga menunjukan angka 3,5% dan merupakan level terendah dalam lima tahun terakhir.
"Hal ini tentunya turut memperkuat pemulihan ekonomi nasional dan berdampak positif bagi pasar modal. Kami yakin bahwa semua hal positif di atas turut memberikan optimisme tahun ini akan lebih baik dari tahun sebelumnya," tegasnya.