Sebanyak 93% gen Z di Amerika Serikat telah mengambil langkah untuk menjelajahi kepemilikan bisnis. Bagaimana gen Z Indonesia?
Nita Ayu Amalia, 22 tahun, mahasiswi jurusan jurnalistik di Universitas Esa Unggul, Jakarta sudah sejak 2013 memulai bisnis makanan ringan keripik tempe. Usaha itu diteruskan dari orang tuanya. Ia berujar, ada peluang dari membuat inovasi makanan olahan tempe.
Alasannya memilih bisnis itu, menurut Nita, waktunya lebih fleksibel dan bisa membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain. Modal awal yang dikeluarkan sekitar Rp15 juta-Rp30 juta. Keuntungannya cukup besar.
“Keuntungan sekitar Rp3 juta-Rp8 juta per hari. Tergantung lagi rame atau sepi,” ujar Nita kepada Alinea.id, Sabtu (4/11).
Ke depan, Nita pun berencana mengembangkan bisnis lain. “Saya ingin mencoba bisnis kuliner, food and beverage (f&b),” katanya.
Sama seperti Nita, di sela-sela berkulian di Universitas Budi Luhur, Jakarta, Ahmad Sabastian, 21 tahun, menggeluti bisnis ikan hias jenis cupang. Ia memasarkan ikan cupang lewat media sosial. Ia memulai bisnis ikan hias tersebut sejak 2020, ketika baru lulus SMA.