BI masih meyakini dengan level suku bunga tersebut, memadai untuk mengarahkan inflasi inti terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa 2023.
Bank Indonesia (BI) kembali mempertahankan suku bunga acuan BI7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75%. Hal serupa juga berlaku pada suku bunga Deposit Facility sebesar 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,50%.
"Keputusan ini konsisten dengam stance kebijakan moneter yang pre-emptive dan forward looking untuk memastikan terus berlanjutnya ekspektasi inflasi dan inflasi ke depan," tutur Gubernur BI Perry Warjiyo, dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG), Selasa (18/4).
Menurut Perry, BI masih meyakini dengan level suku bunga tersebut, memadai untuk mengarahkan inflasi inti terkendali dalam kisaran 3,0±1% di sisa 2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) dapat kembali ke dalam sasaran 3,0±1% lebih awal dari prakiraan sebelumnya.
Dia juga menyampaikan, kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah akan terus diperkuat untuk mengendalikan inflasi barang impor (imported inflation) dan memitigasi dampak rambatan ketidakpastian pasar keuangan global terhadap nilai tukar Rupiah.
Lebih lanjut, Perry memperkirakan pertumbuhan ekonomi global 2023 dapat mencapai 2,6%. Sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, diprediksi juga tetap kuat ditopang oleh naiknya permintaan domestik dan positifnya kinerja ekspor.