Defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kuartal I-2020 diprediksi bakal turun.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada kuartal I-2020 sebesar 1,5% dari produk domestik bruto (PDB). Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan penurunan defisit ini disebabkan turunnya ekspor dan impor akibat penurunan permintaan dan harga komoditas dunia.
"Meskipun ekspor akan menurun sejalan dengan penurunan permintaan dan harga komoditas dunia, tapi penurunan impor lebih tinggi akibat menurunnya permintaan domestik dan berkurangnya kebutuhan input produksi untuk kegiatan ekspor," katanya dalam video conference, Selasa (14/4).
Selain itu, defisit neraca jasa juga diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang relatif lebih rendah, didorong oleh penurunan devisa untuk biaya transportasi impor serta penurunan devisa pariwisata yang tidak setinggi yang diperkirakan.
Tak hanya itu, defisit neraca pendapatan primer pun diperkirakan akan menurun sejalan dengan berkurangnya penurunan kepemilikan asing pada instrumen keuangan domestik.
"Secara keseluruhan, defisit transaksi berjalan di triwulan I-2020 diperkirakan akan lebih rendah dari 1,5% PDB," ujarnya.