Bank Indonesia menyatakan defisit transaksi berjalan akan membaik seiring dengan penurunan defisit perdagangan.
Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) pada 2019 mencapai 2,7% dari Produk Domestik Bruto (PDB) dan pada 2020 berada di kisaran 2,5%-3%. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan perbaikan defisit ini didorong oleh defisit neraca perdagangan yang turun dari US$1,39 miliar pada November menjadi US$0,03 miliar pada Desember 2019.
"Terkendalinya defisit transaksi berjalan di Desember 2019 membuat neraca pembayaran Indonesia (NPI) turut membaik," katanya di Gedung Bank Indonesia, Kamis (23/1).
Perbaikan neraca pembayaran tersebut, lanjutnya, terus menopang ketahanan sektor eksternal. Selain itu, perbaikan neraca pembayaran juga tercermin dari aliran modal asing yang masuk pada kuartal IV-2019 yang tumbuh tinggi.
Aliran masuk investasi portofolio asing ke pasar keuangan domestik pada triwulan IV-2019 tercatat sebesar US$6,36 miliar, lebih tinggi dibandingkan perkembangan triwulan III-2019 sebesar US$ 4,88 miliar.
"Stabilitas eksternal juga terjaga, neraca pembayaran kuartal IV 2019 terus membaik dan menopang ketahanan eksternal. NPI membaik ditopang aliran modal asing dan CAD terkendali," ujarnya.