Hal itu didasarkan dari beberapa kebijakan fiskal yang mendorong daya beli masyarakat, berasal dari gaji ke-13 dan THR.
Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2018 mencapai 5,2% dan inflasi pada Juni 2018 sebesar 0,22%.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menjelaskan, hal itu didasarkan dari beberapa kebijakan fiskal yang mendorong daya beli masyarakat, berasal dari gaji ke-13 dan THR. Selain itu, ekspor juga diklaim baik, serta kelanjutan investasi swasta.
"Kami melihat geliat ekonomi terus meningkat dari kuartal I-2018 dan secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi ini bisa mencapai 5,2%," ujar Perry, Jum'at (8/6) di kantornya.
Penyumbang inflasi yang relatif tinggi pada Juni diperkirakan berasal dari angkutan udara dan angkutan antar kota dan Provinsi. Itulah sebabnya pada inflasi pada Juni 2019 sebesar 0,22% dan secara kumulatif inflasi pada Januari sampai dengan Juni 2018 sebesar 1,53%. Secara year on year sebesar 2,75%.
Kelompok komoditas bahan makanan justru rendah dan menyumbang deflasi, komoditas yang menyumbang deflasi diantaranya cabai merah, bawang putih, cabai rawit