Disebabkan oleh kurangnya tenaga kerja, pertimbangan untuk faktor kesehatan dan keselamatan, dan terbatasnya ketersediaan material
Laporan terbaru dari Jones Lang LaSalle (JLL) menjelaskan, perusahaan perlu mengantisipasi tambahan anggaran untuk mendesain ulang atau meningkatkan kualitas ruang kerja pada 2021.
Laporan bertajuk Asia Pacific Fit-Out Cost Guide 2020/2021 tersebut mengungkapkan, biaya renovasi rata-rata naik 4,7% dibanding tahun lalu di wilayah Asia Pasifik. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya tenaga kerja, pertimbangan untuk faktor kesehatan dan keselamatan, terbatasnya ketersediaan material, dan tingginya biaya pengiriman.
“Kota-kota yang sangat bergantung pada tenaga kerja asing memiliki kesulitan kurangnya tenaga kerja, dan pemerintah telah memberlakukan langkah-langkah yang ketat, termasuk peningkatan rutinitas inspeksi serta penegakan protokol kesehatan dan keselamatan, agar lokasi konstruksi dapat dibuka kembali,” ujar Executive Managing Director, Project Development Services, JLL Asia Pacifik, Martin Hinge dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/12).
Langkah yang dilakukan pemerintah merupakan tindakan pencegahan yang sangat penting. Namun, dampak pada produktivitas serta jadwal proyek yang diperpanjang akan meningkatkan biaya.
Terlepas dari tambahan anggaran secara keseluruhan, JLL yakin hal ini tidak akan menghalangi sebagian besar perusahaan untuk berinvestasi dalam lingkungan kerja yang aman dan produktif bagi karyawan mereka.