Puncak bonus demografi yang menjadi peluang bangsa menuju negara maju sudah terlewati.
Perjalanan Indonesia keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengah (middle income trap) menjadi negara maju (high income country) tak mudah. Puncak bonus demografi yang menjadi peluang bangsa menuju negara maju sudah terlewati.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo mengatakan puncak era bonus demografi sudah terjadi pada 2020 atau lebih dini dari prediksi semula di 2035. Penurunan rata-rata angka kelahiran atau TFR yang terjadi lebih cepat menjadi salah satu penyebabnya.
"Dugaan kita sebelumnya, target TFR sebesar 2,1 (rata-rata kelahiran 2,1 anak per perempuan) yang baru akan terjadi pada 2024 ternyata sudah terjadi pada 2020. Akibatnya, jumlah penduduk usia kurang dari 14 tahun turun drastis, sedangkan jumlah orang lansia meningkat," kata Hasto, dikutip Kompas.id, Jumat (28/6).
Akibatnya, jumlah angkatan kerja menjadi terbatas. Usia pekerja atau working age setelah tahun 2020 semakin berkurang.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah mengatakan periode bonus demografi harus dibarengi dengan tersedianya lapangan pekerjaan agar tidak terjadi bencana. Pasalnya, angkatan kerja yang banyak menganggur akan menaikkan angka kriminalitas.