Dua program tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi, memperluas penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan ekspor
Sebagai upaya mempercepat pelaksanaan berusaha di Kawasan Industri pada 2018, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kembali meluncurkan dua program, yaitu KLIK (Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi) dan RIF (Regional Investment Forum). Tahun ini , program tersebut diluncurkan pada 12 dan 14 Maret 2018 di Yogyakarta.
Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong menargetkan sebesar Rp 765 triliun dari implementasi KLIK dan RIF pada tahun ini. Dua program tersebut diharapkan dapat mengoptimalkan pertumbuhan ekonomi, memperluas penciptaan lapangan kerja dan meningkatkan ekspor nasional.
KLIK mulai dilaksanakan pada 22 Februari 2016. Selama dua tahun terakhir, KLIK telah mengimplementasikan 32 kawasan industri yang tersebar di 10 provinsi dan 16 kabupaten/kota. Pada saat itu, berhasil menghimpun dana investasi senilai Rp 132,6 triliun dari 115 perusahaan yang memanfaatkan KLIK tahap 1 dan 2 tersebut.
Terkait dengan pelaksanaan RIF, Thomas Lembong menyampaikan peluang investasi di sektor lifestyle dan pariwisata sangat besar. BKPM mencatat realisasi investasi di bidang pariwisata, rata-rata tumbuh 20% per tahun selama 5 tahun terakhir (2013-2017). Sementara pada 2017 pertumbuhannya mencapai 31% atau mencapai US$ 1,7 milliar.
Pariwisata menjadi sektor investasi dengan pertumbuhan yang paling menjanjikan dan menyentuh hingga ke level paling bawah. Tidak mengherankan jika pada saat ini bukan hanya Bali saja yang menarik investor asing. Tetapi juga merambah ke Labuan Bajo, Komodo, Belitung, Danau Toba, dan Manado.