Perlambatan ekonomi dunia, menurut BKPM, memberikan efek yang baik karena dapat membuka ruang mengurangi risiko dan tekanan di pasar modal.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong menyakinkan prospek ekonomi Indonesia yang gemilang dalam Pertemuan Tahunan World Economic Forum (WEF) 2019 di Davos, Swiss.
Thomas menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid dengan perumpamaan "pelan tapi pasti" serta diprediksi berlipat ganda setiap 14 tahun.
"Di tahun 2017, ekonomi Indonesia tumbuh 5,07% dan mencapai 1 triliun dollar AS, mencapai tonggak sejarah baru untuk bergabung dengan the Trillion-Dollar-Club, yang hanya bisa diraih 16 negara. Hal ini merupakan salah satu momen bersejarah ekonomi bangsa," tuturnya lewat sebuah pernyataan tertulis.
Menurut Thomas, sebagai pasar yang baru muncul, Indonesia masih rentan terhadap pergeseran sentimen di kalangan investor internasional.
"Namun, saat ini, dengan adanya perang dagang AS dengan Tiongkok dapat membuat Indonesia lebih menarik bagi para investor," jelasnya.