Viralnya Ghazali di awal tahun menjadi pintu masuk Indonesia mengenal lebih dalam Metaverse.
Pada Oktober tahun 2021, pendiri Facebook Mark Zuckerberg mengumumkan penggantian nama Facebook menjadi Meta. Tak hanya itu, perusahaan jejaring sosial itu juga mulai memperkenalkan konsep Metaverse ke seluruh dunia.
Namun, tak banyak masyarakat awam yang ‘ngeh’ dengan konsep Metaverse yang ditawarkan Facebook. Baru pada awal Januari 2022, Indonesia dihebohkan oleh kisah Ghazali (22) yang menjual NFT (non fungible token) foto selfie dirinya selama 5 tahun.
Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang ini mampu meraup lebih dari Rp1,5 miliar setelah merilis produk NFT-nya di OpenSea. Setelahnya, kesuksesan Ghazali Everyday--begitu ia akrab disapa, banyak ditiru ‘pendatang baru’ yang turut meramaikan OpenSea dengan NFT berkonsep serupa. Bahkan ada pula yang menjual foto tak berharga, gambar telanjang, hingga foto Kartu Tanda Penduduk (KTP).
NFT adalah sebuah token atau aset digital yang kemudian bisa terhubung atau ditautkan ke sistem blockchain. Dengan kata lain, NFT tidak bisa terhubung selain dalam sistem blockchain kecuali web 3.0 yang memang dibangun dengan prinsip desentralisasi blockchain.
Berbeda dengan aset kripto yang bisa dipertukarkan, NFT juga hanya bisa digunakan untuk proses jual beli saja, atau sebagai bukti kepemilikan seseorang terhadap sebuah karya. Karenanya, banyak orang yang ingin mendapatkan peruntungan yang sama seperti Ghazali, belum tentu bisa meraih kesuksesan serupa. Apalagi, bila karya NFT yang dijual hanya ‘sampah’ (scam).