Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Februari 2022 mencapai US$39,64 miliar atau naik 29,75%.
Nilai ekspor Indonesia Februari 2022 mencapai US$20,46 miliar atau naik 6,73% dibanding ekspor Januari 2022. Dibanding Februari 2021 nilai ekspor naik sebesar 34,14%. Sementara, ekspor nonmigas Februari 2022 mencapai US$19,47 miliar, naik 6,55% dibanding Januari 2022, dan naik 35,2% dibanding ekspor nonmigas Februari 2021.
Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan, secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari-Februari 2022 mencapai US$39,64 miliar atau naik 29,75%, dibanding periode yang sama 2021. Demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$37,74 miliar atau naik 31,02%.
"Peningkatan terbesar ekspor nonmigas Februari 2022 terhadap Januari 2022 terjadi pada komoditas bahan bakar mineral sebesar US$1.756,4 juta (141,45%), sedangkan penurunan terbesar terjadi pada besi dan baja sebesar US$372,9 juta (16, 67%)," tutur dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (15/3).
Sementara menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Februari 2022 naik 29,57% dibanding periode yang sama 2021. Demikian juga ekspor hasil pertanian naik 11,45% dan ekspor hasil tambang dan lainnya naik 42,84%.
Ekspor nonmigas Februari 2022 terbesar adalah ke China yaitu US$3,72 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,39 miliar, dan Jepang US$1,71 miliar, dengan kontribusi ketiganya mencapai 40,18%. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa (27 negara) masing-masing sebesar US$3,68 miliar dan US$1,58 miliar.