Kehadiran BSI di Dubai juga diharapkan akan memperkuat hubungan bilateral dan multilateral antara Indonesia dengan negara-negara GCC.
Dubai International Financial Center (DIFC) menyerahkan letter of incorporation terkait operasional di Dubai kepada PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BSI), Kamis (4/11). Langkah tersebut menandai bahwa bank syariah terbesar di Tanah Air ini secara resmi dapat membuka pasar di wilayah Timur Tengah.
Dengan demikian, BSI telah resmi menjadi bagian dari DIFC. Dimana hal itu membuat BSI selangkah lebih dekat untuk mencapai tujuannya menjadi pemain kunci dalam industri perbankan syariah global.
“Sebagai bank syariah terbesar, kami berharap dapat meraih potensi pasar syariah di dunia yang selama ini belum tersentuh secara optimal. Kami ingin menjadi pelaku utama dalam mendorong dan menumbuhkan ekonomi syariah Indonesia. Sehingga Indonesia bisa menjadi tokoh utama dalam ekonomi syariah dunia,” ujar Hery Gunardi dalam siaran pers, Kamis (4/11).
kehadiran BSI di Dubai merupakan salah satu langkah strategis yang menandai rekam jejak pertama BSI di pasar global. Dengan demikian, BSI akan menjadi bank dari Indonesia pertama yang memiliki kantor perwakilan di kawasan Timur Tengah.
Sementara itu, BSI berharap dapat mewujudkan misinya yaitu menjadi Top 10 Global Islamic Bank berdasarkan kapitalisasi pasar pada 2025. Dengan hadirnya BSI di Dubai juga diharapkan tidak hanya dapat berkontribusi pada pengembangan industri perbankan syariah di Indonesia, tetapi juga dapat mempererat hubungan antara Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah khususnya Uni Emirat Arab (UEA). Di mana UEA menjadi salah satu pusat investasi global, dan Dubai adalah pusat keuangan syariah global, termasuk sukuk.