Untuk memenuhi retrospektif modal di awal 2020 direncanakan aksi permodalan melalui subdebt di 2019 sebesar Rp3 triliun hingga Rp5 triliun.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) berencana melepas unit usaha syariah menjadi badan usaha sendiri (spin off) pada 2020 agar bank ini lebih fokus dalam pembiayaan rumah.
"Kalau sesuai rencana kami kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) seharusnya spin off unit usaha syariah dilaksanakan pada 2020," kata Direktur Keuangan dan Treasury BTN, Nixon Napitupulu di Yogyakarta, Jumat, dalam acara gathering dengan wartawan.
Nixon mengatakan untuk memenuhi retrospektif modal di awal 2020 direncanakan aksi permodalan melalui subdebt di 2019 sebesar Rp3 triliun hingga Rp5 triliun yang dilakukan melalui junior global bond dan pinjaman subordinasi.
"Untuk pinjaman subordinasi direncanakan dilakukan bersama dengan PT Sarana Multigriya Finance (SMF) sebesar Rp3 triliun dengan jangka waktu 5 hingga 7 tahun," ujarnya.
Menurutnya permodalan melalui subdebt diperlukan untuk melanjutkan kontribusi BTN pada Program Sejuta Rumah dan tambahan likuiditas di saat kondisi likuditas ketat perbankan masih berlanjut.