Terutama disebabkan oleh laba nilai investasi dari PT Allo Bank Tbk. atau meningkat sebesar 4.593% dari Rp-324 miliar pada kuartal I-2021.
PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) mengumumkan kinerja keuangan untuk kuartal pertama yang berakhir pada 31 Maret 2022.
"Bukalapak terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Di mana total processing value (TPV) selama kuartal 1-2022 (1Q22) tumbuh sebesar 25% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 34,1 triliun pada kuartal I-2022. Pertumbuhan TPV perseroan didukung peningkatan jumlah transaksi sebesar 34% sepanjang tiga bulan pertama di 2021 (1Q21) sampai dengan kuartal I-2022. Sebanyak 74% TPV perseroan berasal dari luar daerah Tier 1 di Indonesia, di mana penetrasi all commerce dan tren digitalisasi warung serta toko ritel tradisional terus menunjukan pertumbuhan yang kuat," kata manajemen perseroan dalam keterangan tertulisnya, Kamis (28/4).
Mitra Bukalapak merupakan penggerak utama pertumbuhan perseroan. Di mana TPV mitra pada kuartal I-2022 bertambah sebesar 78% menjadi Rp17,3 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kontribusi mitra terhadap TPV perseroan meningkat dari 35% pada kuartal I-2021 menjadi 51% pada kuarttal I-2022. Pertumbuhan mitra ini didukung oleh berkembangnya variasi produk dan jasa yang ditawarkan oleh Bukalapak kepada para mitra. Pada akhir Maret 2022, jumlah mitra yang telah terdaftar mencapai 13,1 juta, meningkat dari 11,8 juta pada akhir Desember 2021.
Pendapatan Bukalapak pada kuartal I-2022 tumbuh sebesar 86% menjadi Rp788 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya, sementara itu pendapatan mitra pada kuartal I-2022 meningkat sebesar 227% menjadi Rp472 miliar, atau naik sebesar 47% dibandingkan kuartal IV-2021. Kontribusi mitra Bukalapak terhadap pendapatan perseroan menunjukkan peningkatan dari 34% pada kuartal I-2021 menjadi 60% pada kuartal I-2022.
Perseroan memiliki komitmen untuk fokus pada strategi agar dapat mencapai pertumbuhan yang kuat dan berkelanjutan, diiringi dengan pengelolaan beban yang baik. Pada periode kuartal I-2022, rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) terhadap TPV menjadi 1,0% dibandingkan dengan 1,1% pada periode yang sama di tahun sebelumnya.