Perusahaan tersebut sebelumnya mencoba menekan pejabat Rusia dengan mengancam akan mengajukan banding atas pelanggaran kewajiban.
Perusahaan pembuat bir besar asal Denmark, Carlsberg, mengumumkan akan menjual bisnisnya di Rusia, Selasa (3/12). Langkah itu diambil setelah pada 2 Desember Presiden Rusia Vladimir Putin memutuskan untuk membebaskan Baltika Breweries dari "manajemen sementara" badan properti negara RosImushestvo.
Sebagaimana diliput oleh bne IntelliNews, Pada bulan Juli 2023 Rusia pada dasarnya menasionalisasi dua pemain utama di pasar pembuatan bir dan susu, Danone asal Prancis dan Carlsberg asal Denmark. Sebagai tanggapan, Carlsberg telah memutuskan semua hubungan dengan bisnisnya di Rusia dan menolak untuk membuat kesepakatan dengan pemerintah Rusia yang akan membuat penyitaan asetnya tampak sah.
Namun, di tengah putaran lain dari pengetatan regulasi untuk kesepakatan keluar perusahaan asing, perusahaan pembuat bir tersebut tampaknya telah menyerah pada tekanan dan setuju untuk menjual bisnisnya di Rusia.
“Transaksi tersebut diharapkan akan ditutup dalam beberapa hari ke depan. Carlsberg Group akan menerima imbalan tunai serta kepemilikan saham Baltika Breweries di Carlsberg Azerbaijan dan Carlsberg Kazakhstan,” kata Carlsberg dalam siaran pers tanpa memberikan rincian spesifik tentang kesepakatan tersebut.
Reuters dan Bloomberg melaporkan mengutip sumber anonim yang dekat dengan Kremlin bahwa Rusia menyetujui penjualan senilai RUB34 miliar (US$321 juta). Carlsberg memiliki delapan pabrik bir dan sekitar 8.400 karyawan di Rusia, dan mengalami penurunan nilai sebesar US$1,41 miliar pada bisnisnya di Rusia, Baltika, pada tahun 2022.