Aksi rusuh di Jakarta hanya berdampak sementara pada pasar modal dan keuangan.
Kerusuhan dan bentrokan yang mewarnai unjuk rasa memprotes hasil Pemilu 2019 di depan Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan MH Thamrin, dan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat akan memengaruhi pasar modal dan keuangan. Namun demikian, dampaknya hanya sementara dan temporer.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup positif pada perdagangan sesi I Kamis hari ini (23/5). Pasca-aksi 22 Mei, IHSG justru ditutup menguat 89,94 poin (1,5%) ke 6.029,583. Perdagangan saham ditransaksikan 223.353 kali dengan nilai Rp4,6 triliun. Sebanyak 290 saham naik, 111 saham turun dan 110 saham stagnan.
Sementara, nilai tukar rupiah siang ini naik ke level Rp14.495 per dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah tercatat mengalami penguatan sejak dibuka pada level Rp14.525 per dolar AS.
Analis Valbury Sekuritas Suryo Narpati memperkirakan pengaruh tensi politik terhadap pasar mulai mereda. Begitu pula dengan kecemasan investor atas kondisi keamanan di Jakarta.
“Tetapi kendala bagi pergerakan IHSG pada perdagangan saham hari ini bisa terdampak akibat koreksi atas saham AS pada Rabu yang dapat berpengaruh bagi pasar Asia,” kata Suryo saat dihubungi Alinea.id dari Jakarta, Kamis (23/5).