Isu penggunaan bahan yang tidak layak konsumsi dalam roti merek Aoka menjadi sorotan publik.
Isu penggunaan bahan yang tak layak konsumsi dalam roti merek Aoka menjadi sorotan publik. Komoditas pangan berbahan terigu ini dituduh menggunakan bahan pengawet makanan yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri, yaitu natrium dehidroasetat atau sodium dehydroacetate. Zat ini pada umumnya dipakai dalam produk kosmetik.
Analis Bank Woori Saudara Rully Nova menduga, kondisi ini tak akan menganggu bisnis roti Aoka. Menurutnya, produsen Aoka, PT Indonesia Bakery Family (PT IBF) bisa pulih dalam waktu tiga bulan. Durasi ini terbilang cepat.
Pasalnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memastikan roti Aoka yang beredar di pasaran tidak mengandung bahan berbahaya dan aman dikonsumsi masyarakat. Hal tersebut akan memberikan kepastian di masyarakat.
Selain itu, perusahaan juga telah menjelaskan terkait harga produk roti Aoka yang murah. Yaitu, dengan melakukan efisiensi sehingga dapat menekan harga produksi.
“Kalau saya lihat dampaknya terhadap keuangan roti Aoka tidak lama, karena mereka akan bisa cepat recovery dengan keunggulan yang mereka punya. Paling lama tiga bulan mereka bisa kembali normal,” ucapnya kepada Alinea.id, Minggu (28/7).