Yield SBN bertenor 10 tahun tercatat naik 13,2% YTD per 20 Mei 2022. Cost of fund terancam meningkat.
Aliran keluar dana segar atau capital outflow di pasar modal kian deras mencapai Rp39,87 triliun secara year to date (YTD) hingga 17 Mei 2022. Keluarnya dana asing terutama terjadi di obligasi negara sebesar Rp101,09 triliun, sedangkan pasar saham masih mencatat aliran dana masuk alias inflow sebesar Rp63,22 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan keluarnya dana asing disebabkan oleh tekanan pasar keuangan global akibat sentimen negatif dari kebijakan hawkish bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed).
"Pasca-FOMC (Federal Open Market Committe) meeting 4 Mei, capital flow ke Indonesia kembali turun setelah sempat naik di April. Kenaikan suku bunga The Fed, menekan pasar keuangan global," ujar Sri di sela-sela konferensi pers APBN Kita, Senin (23/5).
Menurut Sri, posisi kepemilikan investor asing di pasar SBN per 19 Mei 2022 mencapai 16,42% dari total SBN yang diperdagangkan. Angka itu turun tajam dibandingkan akhir 2020 lalu yang mencapai 25% atau akhir 2019 yang sebesar 38,57%.
"Kepemilikan SBN saat ini didominasi oleh perbankan dan BI (Bank Indonesia)," ujarnya.