Ketidakpastian perekonomian global dan tekanan eskternal yang berasal dari kenaikan suku bunga acuan Bank Central AS hingga empat kali
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, menyebut transaksi berjalan (Current Account Deficit - CAD) menjadi salah satu kelemahan di Indonesia. Itulah sebabnya dia memperkirakan pertumbuhan ekonomi hanya bisa mencapai 5,2% di 2018.
Indonesia masih kesulitan untuk mengurangi CAD. Padahal fundamental perekonomian domestik dalam kondisi yang baik. Terlihat dari tingkat inflasi yang menurun dari sebelumnya 8,4% di 2014 menjadi 3,5% di 2018.
Tingkat kemudahan berinvestasi Indonesia pun meningkat ke peringkat 72. Indikator lain terlihat dari tingkat kemiskinan yang pertama kalinya menjadi satu digit ke 9,82%.
Namun demikian, tetap saja, mengalami kesulitan mencapai pertumbuhan ekonomi 5,4% di tahun ini. Hal itu karena ketidakpastian perekonomian global dan tekanan eskternal yang berasal dari kenaikan suku bunga acuan Bank Central AS hingga empat kali di tahun ini.
Selain itu, perang dagang antara AS-China, serta krisis keuangan di Turki dan Argentina juga memengaruhi kinerja perekonomian.