Realisasi defisit APBN pada kuartal I-2019 melonjak tajam 84,14% menjadi Rp101,04 triliun.
Realisasi defisit APBN pada kuartal I-2019 melonjak tajam 84,14% menjadi Rp101,04 triliun. Padahal, realisasi defisit APBN periode yang sama tahun sebelumnya hanya Rp54,87 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi defisit per akhir Maret 2019 itu setara 0,63% terhadap Produk Domestik Bruto. Sedangkan, angka defisit per akhir Maret 2018 mencapai 0,37% terhadap PDB.
"Defisit anggaran hingga April 2019 itu terdiri dari pendapatan negara sebesar Rp530,74 triliun atau 24,51% dari target APBN 2019. Angka ini tumbuh sebesar 0,5% dibandingkan periode yang sama tahun 2018 sebesar Rp528,07 triliun," ujarnya dalam jumpa pers APBN Kita di Kedung Kemenkeu, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).
Pendapatan negara mencakup realisasi penerimaan perpajakan sebesar Rp436,41 triliun setara 24,43% terhadap target APBN 2019. Raihan itu tumbuh 4,72% dari periode yang sama tahun lalu Rp416,73 triliun.
Realisasi penerimaan perpajakan ini terdiri atas pajak mencapai Rp387 triliun setara 24,53% dari target APBN 2019, tumbuh sebesar 1,02% dari tahun lalu. Kemudian, dari realisasi penerimaan bea cukai mencapai Rp49,42 triliun setara 23,66% dari target atau tumbuh sebesar 46,98% dari tahun lalu.