Pada 2020 adalah pendapatan negara yang berasal dari kegiatan ekonomi masyarakat turun drastis, sementara belanja harus meningkat.
Wakil Menteri Keuangan RI Suahasil Nazara menampik pernyataan peneliti senior Didik J Rachbini yang menyebut pemerintah melakukan maksimalisasi anggaran (budget maximizer) dalam situasi pandemi Covid-19. Menurutnya, pemerintah justru saat itu mengupayakan penanganan krisis kesehatan yang mendesak diatasi.
Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) itu mengatakan pemerintah memiliki karakter dasar maksimalisasi anggaran APBN sehingga menyebabkan pembengkakan utang negara di masa pandemi Covid-19 lalu.
Didik menyebut politisi baik itu pemerintah dari daerah hingga pusat secara teoritis memiliki karakter dasar memaksimalkan anggaran atau budget maximizer yang hanya bisa dikontrol oleh check and balances demokrasi. Dan saat ini 80 persen kursi di Parlemen dikuasai pendukung pemerintah, sehingga check and balances itu tidak ada.
Maksmalisasi anggaran Ini dilakukan agar politisi bisa dipilih kembali oleh rakyat dan berupaya memiliki banyak program. Berbeda dengan pengusaha yang ia katakan memiliki karakter dasar minimizing budget.
“Kalau pengusaha itu minimizing budget yang dikontrol oleh market mechanism supaya ada profit dan perusahaannya berjalan,” jelas Didik dalam acara Advancing Debt and Economic Justice Through G20 Dialogue, Kamis (14/7).