Bisnis

Derita peternak ayam mandiri: Merugi ‘digilas’ peternak besar

Lima tahun terakhir peternakan ayam mandiri yang terus mengalami kerugian. Sebab, pasar tradisional yang menjadi tempat serapan ayam peternak rakyat, justru dibanjiri ayam dari peternakan berskala besar.

Rabu, 21 Agustus 2024 16:12

Nasib pilu tengah dirasakan peternak ayam mandiri di banyak tempat lantaran terus mengalami kerugian. Bahkan nyaris bangkrut. Akar masalahnya, harga pasaran ayam hidup yang jauh di bawah harga pokok produksi. Imbasnya, harga ayam di kalangan konsumen tetap stabil di atas Rp35.000 per kilogram, tetapi harga di tingkat peternak bisa turun mencapai Rp15.000 per kilogram. Peternak mandiri masih harus menjual ayam dengan harga sekitar Rp21.500 per kilogram.

Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Indonesia (Pinsar) Jawa Tengah, Pardjuni mengatakan, lima tahun terakhir peternakan ayam mandiri yang dijalani peternak kecil terus mengalami kerugian. Sebab, pasar tradisional yang menjadi tempat serapan ayam peternak rakyat, justru dibanjiri ayam dari peternakan berskala besar alias integrator.

“Jelas harga kami tidak bisa bersaing, akhirnya harga jatuh di peternak rakyat,” ucap Pardjuni kepada Alinea.id, beberapa waktu lalu.

Pardjuni menuturkan, sejak 2018 keuangan peternak rakyat berangsur-angsur morat-marit karena harga ayam yang mereka jual selalu di bawah harga pokok produksi. Bahkan, tidak sedikit yang frustasi, sehingga memberikan cuma-cuma ayam yang sudah susah payah dibesarkan.

Teranyar, puluhan anggota Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) menggelar aksi bagi-bagi ayam hidup di kawasan Patung Kuda, Gambir, Jakarta Pusat pada Kamis (15/8). Aksi ini merupakan bentuk protes atas kerugian yang terus ditelan para peternak.

Kudus Purnomo Wahidin Reporter
Fandy Hutari Editor

Tag Terkait

Berita Terkait