LPI diyakini akan menjadi mitra strategis investor, baik dalam dan luar negeri.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi memperkenalkan jajaran Dewan Pengawas dan Dewan Direktur Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau yang juga dikenal dengan sebutan Indonesia investment authority (INA).
Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan INA diyakini dapat mengurangi kesenjangan domestik dalam sisi pembangunan dengan memenuhi pembiayaan pembangunan tersebut melalui lembaga yang baru terbentuk itu.
"INA akan menjadi mitra strategis investor, baik dalam dan luar negeri. Tersedia pembiayaan yang cukup untuk program pembangunan, khususnya program pembangunan infrastruktur nasional," katanya dalam video conference, Selasa (16/).
Dia pun mengungkapkan, meskipun tertinggal hingga 40 tahun oleh negara-negara seperti Kuwait, Qatar, Singapura, dan Arab Saudi yang telah lama memiliki lembaga Sovereign Wealth Fund (SWF) tersebut, namun dia berkeyakinan INA masih akan mendapatkan tempat dan kepercayaan investor.
Pasalnya, lanjutnya, INA dibentuk melalui landasan hukum yang jelas melalui UU Ciptaker dan secara kelembagaan tugas dan fungsinya jelas sebagaimana diatur di dalam PP 74/2020.