KUR bagi para petani diprediksi terus meningkat hingga akhir tahun.
Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP), Indah Megahwati, menyampaikan pihaknya telah menyiapkan upaya menghadapi krisis pangan global dan pemulihan ekonomi nasional di tengah keterbatasan APBN negara.
Dia membeberkan, pembiayaan sektor pertanian akan menjadi Kredit Usaha Rakyat (KUR). KUR merupakan pembiayaan modal kerja atau investasi yang digunakan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi (UMKMK) di bidang usaha produktif.
“Dengan pembiayaan melalui sumber KUR ini diharapkan akan mampu menjamin ketersediaan pangan, meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian. Pada akhirnya bangsa Indonesia bisa menjaga ketahanan pangan dalam negeri,” kata Indah dalam acara bertajuk KUR, Solusi Permodalan di Tengah Krisis Pangan Global secara daring, Rabu (19/10).
Indah mengatakan bahwa target KUR pada pertanian sebesar Rp90 trilliun dan hingga sekarang sudah lebih dari nilai tersebut atau sekitar Rp90,8 trilliun. Diperkirakan, nilai itu terus bertambah sampai Desember 2022.
“Di awal Oktober 2022, sebenarnya KUR Pertanian baru menyentuh 50 trilliun, inilah peranan sosialisasi KUR yang semakin masif,” tuturnya.