Kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan uang muka kredit (down payment/DP) sepeda motor berdampak buruk terhadap masyarakat.
Kebijakan Bank Indonesia (BI) menurunkan uang muka kredit (down payment/DP) sepeda motor tidak melihat dampak negatif yang dialami negara dan masyarakat.
BI menurunkan uang muka kredit kendaraan bermotor yang masuk dalam skema pelonggaran Loan to Value (LTV) sebagai langkah untuk mendorong kemampuan kredit masyarakat. Namun, hal itu dinilai tidak adil karena hanya melihat dari sisi ekonominya saja.
Pengamat transportasi Darmaningtyas mengatakan kebijakan BI berlawanan dengan kebijakan pemerintah untuk menekan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dan mendorong masyarakat untuk beralih menggunakan transportasi umum.
"Pemerintah itu kan saat ini sedang mengalami masalah besar dengan meningkatnya impor BBM, nah kalau kemudian BI bikin keputusan yang mempermudah kredit sepeda motor berarti kebijakan BI ini tidak konsisten atau in line dengan kebijakan pemerintah untuk menekan penggunaan BBM," kata Darmaningtyas saat dihubungi Alinea.id di Jakarta, Jumat (20/9).
Menurut dia, diturunkannya DP kredit motor justru akan berdampak negatif pada berbagai hal. Seperti, tingginya penggunaan BBM yang menyebabkan impor berlebihan, meningkatnya kemacetan, dan juga angka kecelakaan yang sulit ditekan.