Dengan begitu, pengoplos mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari subsidi LPG 3 kg.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah mensinyalir keberadaan subsidi LPG 3 kilogram (kg) yang dimanfaatkan oleh orang yang tak bertanggung jawab, dengan cara disedot dan disalin ke tabung LPG 12 kg.
Dengan begitu, pengoplos mendapatkan keuntungan yang sangat besar dari subsidi LPG 3 kg yang sejatinya ditujukan bagi masyarakat kurang mampu. Praktik ini, lanjutnya, telah membuat APBN jebol.
"Praktik moral hazard ada di mana-mana. Paling mudah disedot yang 3 kg dimasukin ke 12 kg. Ada untung di sana, sehingga tidak kaget saya kalau setiap tahun (beban APBN) bertambah," katanya dalam rapat bersama pemerintah, Rabu (7/4).
Untuk itu, dia meminta agar pemerintah memperbaiki sistem penyaluran subsidi LPG 3 kg tersebut, agar tepat sasaran dan mengurangi munculnya praktik curang yang rawan dimanfaatkan oleh sekelompok orang.
Said pun mengusulkan agar penyaluran subsidi tersebut diberikan langsung kepada penerima manfaat dengan menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) milik Kementerian Sosial (Kemensos) by name by address. Tidak lagi dijual bebas seperti saat ini.