Tidak ada dampak apa pun dari penghapusan PPnBm. Ekonomi industri otomotif di Indonesia sudah lebih baik di Asean.
Usulan penghapusan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) khusus untuk produk mobil rakyat mengemuka. Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) berpendapat bahwa tanpa penghapusan PPnBM itu, tingkat industri otomotif sudah tumbuh 5% di Asean. Sebab itu, penghapusan tidak diperlukan.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengajukan penghapusan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) khusus untuk produk mobil rakyat yang ditetapkan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Rencananya, ia ingin memberi 'angin segar' dengan pembebasan PPnBM. Ajuan ini dilakukan karena industri otomotif merupakan kunci dari pertumbuhan ekonomi sebuah negara.
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Esther Sri Astuti menanggapi hal tersebut. Ia menjelaskan tanpa ada penghapusan PPnBm ekonomi industri bidang otomotif di Indonesia sudah lebih baik dan stabil.
“Tanpa insentif pajak PPnBM, penjualan mobil sudah stabil. Bahkan Kita tahu pertumbuhan penjualan mobil di Indonesia sekitar 5% per tahun," tegas Esther kepada Alinea.id pada Jumat (31/12).