Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal I-2019 didorong oleh harga komoditas minyak dan gas dan pelemahan ekonomi global.
Ekonomi Indonesia pada kuartal I-2019 tumbuh sebesar 5,07% secara tahunan (year on year/yoy). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, pertumbuhan ekonomi ini lebih tinggi dibandingkan pada kuartal I-2018 sebesar 5,06% (yoy) dan kuartal I-2017 sebesar 5,01% (yoy).
BPS juga mencatat perekonomian Indonesia dari Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku triwulan I-2019 mencapai Rp3.782,4 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.625,0 triliun.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2019 ini didorong oleh harga komoditas minyak dan gas (migas) yang menurun. Selain itu, negara mitra dagang Indonesia juga mengalami perlambatan ekonomi.
Menurut dia, ekonomi China melambat dengan pertumbuhan hanya 6,4%, perekonomian Singapura turun jadi 1,3% dari sebelumnya 1,9%. Selanjutnya, Korea Selatan (Korsel) juga melambat menjadi 1,8%.
"Hampir seluruh negara maju di dunia mengalami perlambatan ekonomi, kecuali Amerika Serikat yang tumbuh lebih bagus," kata Suhariyanto, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (6/5).