Penjualan properti stagnan sejak dua tahun ke belakang.
Kondisi ekonomi nasional yang masih lesu menyebabkan daya beli dan konsumsi masyarakat menurun. Real Estate Indonesia (REI) menyatakan penjualan properti hingga kuartal III-2019 baru mencapai 60% dari pasokan yang ditawarkan.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) REI Soelaeman Soemawinata atau Eman menyebutkan angka ini stagnan dalam kurun waktu dua tahun terakhir, setelah mengalami titik tertinggi pada tahun 2014 silam.
"Sebenarnya titik puncak properti itu ada di tahun 2014. Kemudian menurun sampai 2017 kemarin sell properti rata-rata turun hingga menjadi 60%. Nah, antara 2018-2019 stuck (stagnan)," katanya usai Musyawarah Nasional ke-16 REI di kawasan Jakarta, Rabu (27/11).
Namun demikian, dia melihat indikasi perbaikan kinerja pasar properti dari kuartal ke kuartal. Meski sempat tumbuh minus di kuartal II-2019 sebesar 15%, pada kuartal III-2019 mampu tumbuh positif sebesar 16%.
Untuk itu, Eman memprediksi, pada kuartal IV-2019 sektor properti akan tetap tumbuh stabil di kisaran 16%.