Ekspor nonmigas menyumbang 95,29% dari total nilai ekspor November 2022.
Nilai ekspor Indonesia pada November 2022 mengalami penurunan secara bulanan (month to month/mtm) sebesar 2,46% dari Oktober 2022 sebesar US$24,73 miliar. Dengan demikian, pada bulan kemarin hanya mencapai US$24,12 miliar.
"Penurunan nilai ekspor November 2022 ini terjadi karena pasar sektor migas dan nonmigas masing-masing mengalami penurunan 11,85% mtm dan 1,94% mtm," kata Deputi Bidang Statistik Produksi Badan Pusat Statistik (BPS), M. Habibullah, dalam telekonferensi pers, Kamis (15/12).
Dirinya memerinci, sektor migas turun dari US$1,29 miliar menjadi US$1,14 miliar, sedangkan sektor nonmigas turun dari US$23,44 miliar menjadi US$22,99 miliar. Salah satu faktor turunnya ekspor migas karena penurunan hasil minyak sebesar 24,42% mtm dan volume 22,48% mtm.
"Kemudian, minyak mentah turun nilainya 32,65% mtm dan volume turun 31,91% mtm. Demikian juga untuk gas, yang nilainya turun 3,75% mtm, tapi volume naik 0,24% mtm," tutur Habibullah.
Sementara itu, penurunan nonmigas didorong penurunan beberapa komoditas, yaitu lemak dan minyak nabati atau hewani (HS 15) sebesar 16,62% mtm (US$577,6 juta), bahan bakar mineral (HS 27) turun 4,3% mtm (US$229,9 juta), serta kendaraan dan bagiannya (HS 87) turun 13,08% mtm (US$141 juta).